PARAMEDIK ORGANIZER

PARAMEDIK ORGANIZER

Sabtu, 11 Februari 2012

PROSEDUR TETAP OPERASIONAL AMBULANS GAWAT DARURAT

PERSIAPAN AMBULANS GAWAT DARURAT
Sebuah ambulans modern yang  dilengkapi dengan berbagai perlengkapan canggih sekalipun tidak akan bernilai apa-apa kecuali jika selalu dalam keadaan siap untuk memberikan pelayanan kapanpun dan di manapun terjadi  kasus emergensi. Suatu program preventif yang terencana pasti mencakup perbaikan ambulans secara periodik.
A. Pemeriksaan Ambulans (mesin mati)
     Berikut ini adalah langkah-langkah pemeriksaan yang dapat dilakukan ketika ambulans berada di pangkalan:
  1. Periksa seluruh badan ambulans. Cari kerusakan yang dapat mempengaruhi jalannya pengoperasian yang aman. 
  2. Periksa roda dan ban. Periksa adanya kerusakan atau robeknya pelek roda dan bagian luar ban. Gunakan alat pengecek/meteran tekanan untuk memastikan semua ban mengembang dengan tekanan tepat.  
  3. Periksa spion dan jendela. Cari kaca yang pecah dan longgar dan periksa apakah ada bagian yang hilang. Pastikan spion bersih dan diposisikan dengan tepat sehingga didapatkan lapang pandang maksimum.
  4. Periksa fungsi setiap pintu dan kunci.
  5. Periksa bagian-bagian sistem pendingin. Periksa jumlah  freon/bahan pendingin. Periksa selang pipa sistem pendingin dari kebocoran atau keretakan. 
  6. Periksa jumlah cairan kendaraan, termasuk minyak mesin dan pelumas rem, air aki, dan pelumas setir.
  7. Periksa aki. Jika jenisnya aki basah yang bisa diisi ulang, periksa jumlah cairannya. Jika aki tipenya aki kering, nilai keadaannya dengan memeriksa portal indikator. Periksa kekencangan hubungan antar kabel dan  tanda-tanda korosi.
  8. Periksa kebersihan permukaan bagian dalam ambulans termasuk  dashboard dan periksa adanya kerusakan.
  9. Periksa fungsi jendela. Pastikan bahwa permukaan dalam setiap jendela bersih.
  10. Tes fungsi klakson
  11. Tes fungsi sirine untuk jarak dengar maksimum
  12. Periksa sabuk pengman. Pastikan setiap sabuk tidak rusak. Tarik setiap sabuk dari gulungannya untuk memastikan bahwa mekanisme retraktor bekerja dengan baik. 
  13. Posisikan kursi pengemudi senyaman mungkin sehingga bisa mengendalikan setir dan pedal dengan optimal.
  14. Periksa jumlah bahan bakar. Isi bahan bakar setelah setiap kali panggilan dimanapun kejadiannya. 

B. Pemeriksaan Ambulans (mesin menyala) 
    Nyalakan mesin terlebih dahulu untuk memulai pemeriksaan selanjutnya. Keluarkan ambulans dari ruangan penyimpanan jika mesin mengeluarkan asap yang mungkin bisa menjadi masalah. Set rem parkir, pindahkan perseneling ke posisi parkir dan minta rekan Anda mengganjal roda sebelum melakukan tahapan berikut :
  1. Tes fungsi  indikator yang terletak di  dashboard untuk melihat apakah lampu indikator dapat menyala dengan baik  untuk menunjukkan adanya kemungkinan masalah yang terjadi pada tekanan oli, suhu  mesin, atau sistem elektrik ambulan lainnya.
  2. Periksa meteran yang terletak di  dashboard untuk pengoperasian ambulans yang optimal.
  3. Tes fungsi rem, injak rem kaki,  catat apakah fungsi pedal rem sudah tepat atau berlebihan. Periksa  tekanan udara rem kaki jika dibutuhkan.
  4. Tes fungsi rem parkir (rem tangan). Pindahkan perseneling ke posisi mengemudi.Pindahkan kembali perseneling ke posisi parkir segera setelah Anda memastikan bahwa rem parkir berfungsi dengan baik.
  5. Tes fungsi setir. Putar setir ke berbagai arah.
  6. Periksa fungsi alat penyapu kaca (wiper) depan dan alat pencucinya (washer). Kaca harus bisa disapu bersih setiap kali alat penyapu digerakkan.
  7. Tes fungsi lampu peringatan (warning lights) ambulans. Minta rekan Anda berjalan mengitari ambulans dan memeriksa fungsi setiap lampu kilat (flashing light) dan lampu putar (revolving light). 
  8. Tes fungsi lampu ambulans lainnya. Minta rekan Anda berjalan lagi mengitari dan memeriksa ambulans. Pada kesempatan ini  periksa lampu depan (sinar jauh dan dekat), nyalakan lampu sinyal/weser (signal light), lampu kilat perempatan (four way flasher), lampu rem (brake light), lampu samping (side light) dan lampu belakang (rear light) untuk penerangan tempat kejadian.  
  9. Periksa fungsi perlengkapan pemanas dan pendingin baik di kompartemen pengemudi maupun kompateman pasien. Lakukan juga pemeriksaan alat isap (suction) on-board pada kesempatan ini jika mesin sedang menyala.
  10. Periksa cairan perseneling.
  11. Operasikan perlengkapan komunikasi. Lakukan uji radio portabel dan demikian pula dengan radio terfikrsir serta alat komunikasi radio telepon lain. 

C. Pemeriksaan Persediaan dan Perlengkapan Kompartemen Pasien
     Periksa persediaan dan perlengkapan perawatan  serta perlengkapan  ”life support”. Pastikan bahwa telah dilakukan pemeriksaan  atas setiap peralatan yang harus dibawa dalam ambulans, dengan mencatat setiap temuan pada laporan pemeriksaan. Peralatan tersebut tidak sekedar diidentifikasi, namun harus diperiksa pula kelengkapan, keadaan, dan fungsinya. Beberapa hal yang perlu dilakukan pemeriksaan meliputi:
  1. Periksa tekanan tabung oksigen. 
  2. Pompa bidai udara dan periksa apakah ada kebocoran. 
  3. Pastikan semua perlengkapan oksigen dan ventilasi berfungsi dengan baik.
  4. Periksa juga apakah peralatan penyelamatan berdebu dan berkarat. 
  5. Nyalakan semua peralatan bertenaga aki  untuk memastikan bahwa setrum aki berfungsi dengan baik. 
  6. Untuk perlengkapan khusus, seperti defibrilator eksterna otomatis (AED) membutuhkan pemeriksaan tambahan.
  7. lengkapilah laporan pemeriksaan Anda. Perbaiki segala kekurangan. Ganti barang- barang yang hilang. Pastikan pengawas Anda mengetahui adanya kekurangan yang tidak bisa Anda perbaiki langsung.
  8. Di akhir pemeriksaan, bersihkan unit ambulans untuk mengendalikan kemungkinan adanya infeksi dan untuk memperbaiki tampilan. 
     Menjaga penampilan ambulans juga akan menambah kesan positif Ambulans Anda di mata masyarakat. Mereka yang bangga pada  pekerjaan ini, akan menunjukkan rasa bangganya dengan menjaga penampilan ambulansnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar